Diary Ngocol Istri Bule (My Hunnymun)

Part 6A. My Hunnymun

Meski  ada beberapa sahabat dari belanda yang menghadiri pernikahan kami, namun tidak ada satupun dari keluarga Ruud, ini lebih dikarenakan kesibukan masing-masing.
Oleh sebab itu kita merencanakan untuk honeymoon ke Belanda dan bersilaturahmi dgn mereka.
Karena harus bikin paspor dan visa, akhirnya baru 3 bulan setelah pernikahan kami baru bisa berangkat ke Belanda.

Pictures of Arnhem - The Netherlands

Seminggu sebelum keberangkatan, kok aku merasa aneh ya, kepala sering pusing, pengen mual, pengen makan rujak mulu, dll.
Pasti yg udah emak2 tau tuch tanda2 apa….hihihi
Yup….. Aku hamil maaaak

Jujur, pikiranku bercampur aduk saat itu, takut kalo ngidam ga kesampean.
Khan di Belanda susah, cari dagang rujak, jualan empek-empek, es teler, pecel lele, tempe penyet dan yg terpenting champbel  tracy … hihihi.

Biar ga sengsara & merana, aku harus shopping sekuat tenaga buat persiapan 6 bulan di negeri antah berantah.
Walhasil 3 koper penuh dengan kering tempe, peyek, kripik, krupuk, sambel trasi, teri, ikan asin, berbagai sarden, petis, bumbu rujak, berbagai manisan, permen asem, berbagai bumbu instan, wedang jahe, stmj, dll.
Kalo gini, stock logistik bumil aman dah…..

Hari yg ditunggu2 pun tiba, kita terbang dgn Garuda Indonesia sampai KL, dan dilanjut dengan Malaysia airlines sampai Schipol (Amsterdam).
Sampai Amsterdam pagi banget, sekitar jam 6-7 pagi.
Tapi masih gelap dan temperatur luar berkisar 5 derajad celsius …… Brrrrr
Sembari nunggu luggage, aku muter2 cari mushola, soalnya udah waktunya sholat subuh.
Melihatku kebingungan, seorang staf KLM bertanya “excuse me Miss, what are you looking for”
Langsung ku jawab “I’m a Moslem and I need to do my dusk prayer”
Tanpa banyak komentar, diapun mengajakku ke ruangannya yg cukup luas dan dia bilang “you can pray in my office”
Dalam hatiku bersyukur sekali, ketemu bule cantik yg baik hati……. 🙂

Tidak seperti di bandara Indonesia, di Schipol koper musti dibuka satu-persatu, dan petugasnya bingung karena lihat 3 koper penuh makanan.
Diapun bertanya “Are you gonna sell all of these here”
Langsung kujawab dgn polos “No, I’m pregnant”, spontan semua yg disitu pada ngakak, terlebih ditimpali Ruud “she thinks we have no food here” …wkk
Agak tengsin juga sich….. :b

Hari itupun kami langsung meluncur ke Arnhem dgn Mobil Ford sewaan.
Aku terus mengamati dan menanyakan segala sesuatunya selama diperjalanan, maklum baru pertama kali keluar negeri, jd super curios.
Untungnya Ruud dengan sabar mau menjelaskan ……  jadi trip advisor ceritanya …. 🙂

Kita menyewa apartemen seorang sahabat di Arnhem.
Hari pertamapun kita lalui dengan JJS keliling Arnhem City Centrum.
Selama beberapa hari aku mengalami jet leg, dan ini membuat diriku tidur pada jam 3 siang dan bangun jam 1 malam.
Selama 1 minggu penuh hal ini cukup menyiksa, apalagi ga bisa nonton tv,  karena bahasanya sama sekali ga ngeh ….. asli Bête tingkat Dewa … 😦

Hampir setiap hari ada sahabat Ruud yg mampir untuk say hello & ingin berkenalan dgnku, tetapi selalu saat aku tidur….. Huh sebel.
Bahkan tak jarang mereka membawa makanan untuk dinner, tapi selalu ga kebagian krn gw-nya molor mulu…… 😦
Baru setelah ilang jet legnya kita bisa mulai touring ke sahabat, saudara, museum dan berbagai tempat wisata.

Burgers Zoo
Jujur, dari sebelum ketemu Ruud udah sering menghayal, kalo suatu hari bisa ke Eropah musti lihat kincir angin dan pinguin…. 🙂
Nah mimpi ini yg sekarang harus terealisasi.
Asli happy banget, udah lepas dari belenggu jet leg, Jam 6 pagi udah dandan, pengen segera sightseeing.

pinguin

Pagi itu sesuai permintaanku, Ruud mengajakku ke Burgers Zoo.
Dia menggodaku, “You want to see penguin only or also others” ….
Ku jawab polos “Just penguin”,
e…. malah Ruud ketawa, dia bilang, “That’s good, then I don’t have to buy tickets” ….
usut, punya usut ternyata kolam penguin-nya berada di pintu masuk, dan bisa terlihat dari pagar.

Uh…. sebel,  ….. namun melihat mukaku yg ditekuk, tak urung Ruud beli tiket masuk juga….. mungkin dia mikir, daripada gw diomelin bumil, mendingan gw kasih dia ketemu sodara2nya disini dech…. 🙂
Hari itupun kita habiskan di kebun binatang yg bersih dan terawat.
Hal yg paling bikin surprise adalah adanya Indonesia Zone, selain memperlihatkan binatang2 dr Indonesia, mereka juga memiliki peta pembagian zona satwa di indonesia yg berukuran sangat besar dan juga berbagai penjelasannya.
Ada rasa bangga juga sih…. Soalnya Indonesia satu2nya Country Zone disana, sementara yg lain merupakan Zona Benua dan Habitasi …. 🙂

Image(559)

Sepulang dr JJS, kita nonton tivi, prakiraan cuaca kalo ga salah.
Karena curious, aku tanya “Ruud, why is there’s a lot of feather flying?”,
lagi-lagi dia ngakak “That’s not feathers Ferdy, that’s snow, don’t you ever see snow falling?”
ya pastinya enggak lah…. khan di Indo ga ada salju, kecuali di freezer jadul.

Openluch Museum
Keesokan harinya, Ruud nanya “Are you ready for the Wind Mills”, …… Yea, akupun berteriak kegirangan,  its just another dream comes true.

DSC05347

Hari itu Ruud mengajakku ke Openluch Museum, sebenarnya ini lebih seperti TMII, disini kita bisa melihat bangunan2 bersejarah dari berbagai propinsi di Belanda. Namun tidak seperti Madurodam yang terkenal, bangunan disini sesuai ukuran aslinya, karena memang original building yg sengaja dipindah dan disusun kembali sesuai aslinya, jadi memang banyak yg sudah berumur ratusan tahun.

Luar biasa memang, karena ribuan tahun yang lalu mereka sudah memiliki pengetahuan yang baik mengenai arsitektur, proses pengolahan dan pengawetan makanan, mampu memanfaatkan energi angin dan air untuk hampir seluruh aspek kehidupan.

DSC05353

Kalo selama ini kita taunya Kincir Angin untuk memompa air dan memindahkannya dari satu bagian ke sisi lain dari dyke.
Ternyata, kincir angin memiliki lebih banyak manfaat, seperti untuk menggiling gandum, memutar berbagai gear untuk proses industry kecil, bahkan bisa juga dimanfaatkan untuk comercial laundry jadul.
Selain kincir angin, kincir air (water mill) juga banyak dimanfaatkan disana, termasuk juga untuk industri kertas dan juga pembangkit listrik.
Mereka juga sudah memiliki perencanaan tata kota dengan berbagai infrastructurnya dari ratusan tahun lalu.
Kalo lihat begini, jujur agak ngeper, masak negara kita yg memiliki SDA & SDM lebih banyak kalah sama Holland ratusan tahun lalu…. 😦

Dari museum ini, aku juga tahu bahwa pada saat VOC menjajah Indonesia, ternyata Belanda juga dijajah oleh Jerman. Jujur agak bingung juga, bagaimana bisa suatu negara yang terjajah, menjajah negara lain???
Salah satu bukti sejarah lain selain diary ngocolku ini adalah diary-nya mbakyu  Anne Frank  …. hihihi

Sebenarnya hal ini di ceritakan oleh staff museum yg menjaga bangunan sekolah kuno. Di dalam bangunan ini terdapat tempat persembunyian, semacam bunker atau basement. Kalo udah denger pesawat meraung2 atau bunyi tembakan bersahutan, maka seluruh murid dan guru pada ngumpet semua.
Jadi kebayang, kalo anak2 kita (Indonesia) pasti udah dipake maen petak umpet ni bunker ……hihihi

Hal yg paling menarik disini adalah zona industri dan pengawetan makanan, disini kita bisa melihat proses pasteurisasi susu, pembuatan cheese, fermentasi berbagai makanan, pembuatan roti tradisional, pembuatan sosis khas dari berbagai daerah di Belanda, pembuatan kertas, industri percetakan kuno, industri pembuatan kapal, dll.

Seluruh crew di musium ini juga mengenakan pakaian tradisional Belanda. Uniknya ada satu daerah yg baju tradisional prianya mirip beskapnya mbah bejo (si unyil).
Karena penasaran, kusamperin mereka, kutanya …. “you have nice clothes, looks like Javanese clothes” mereka cukup surprised dengan pertanyaanku, namun dengan antusias menjelaskan, bahwa ini cuma kebetulan, pakaian yg mereka pakai mirip beskap.
Anehnya mereka malah balik bertanya segala sesuatu tentang Indonesia kepadaku. Mereka bilang mereka punya family yg dulu tinggal di Indonesia dan mereka juga bisa lagu dari indonesia, spontan merekapun menyanyi lagu bengawan solo, omg…. cuma bisa bilang Wow…. sambil koprol…. Hihihi
Luar biasa sekali, lagu favorit engkongku ternyata sudah mendunia …..  Bravo Mr. Gesang ….. 🙂

Hari itupun kami habiskan di openluch museum, dan disanapun aku belajar menyulam, merenda dan membuat berbagai kerajinan tangan tradisional Belanda…… Totally happy & satisfied.

 

Amsterdam
Keesokan harinya kitapun meluncur ke Amsterdam, mengunjungi beberapa sahabat dan juga paman Ruud yang tinggal disana.

voc-schip
Tentu saja, tak lupa kita mencoba Canal Cruise, yaitu berkeliling sungai dan kanal2 di Amsterdam.
Meskipun tergolong metropolitan, namun bangunan2 kuno tetap dilindungi, setidaknya bentuk luarnya, sehingga kecantikan Amsterdam tetap terjaga selama ratusan tahun.
Yang sangat menarik perhatianku adalah Kapal VOC yang juga berfungsi sebagai musium. Betuknya yang indah dan kokoh memang merupakan simbol kejayaan kongsi dagang ini.
Jadi ngebayangin saat kapal tersebut bolak-balik Indonesia-Belanda dengan mengelilingi afrika, kira2 berapa bulan yak mereka ga lihat daratan.
Ngebayangin aja sudah membuat kepalaku mendadak pusing dan mual, ….. Efek komplikasi antara hamil dan overcurious ….. sayang di amsterdam ga ada Antimo….. @merasa sengsara ….. 😦
Nah lain kali kalo ke Amsterdam mending naik gethek saja wes … Biar ga mabok …. Pikirku menenangkan diri…. 😦

Setelah berpusing-pusing ria di canal cruise, kita mengunjungi seorang sahabat  tak jauh dari Amsterdam, tujuannya sich buat numpang istirahat krn masih pusing.
Saking asiknya si Ruud ngobrol sama temennya, jam 10 malam baru kita berpamitan dan ….. olala ….. Kita lupa booking hotel sebelumnya.

Akhirnya kita muter disekitar situ dan berhenti di salah satu B&B, karena di depan ada tulisan “Vacant Room” akhirnya kita masuk.
Begitu masuk, ternyata sebuah Bar, ketika kami tanya dimana ada kamar, mereka bilang diatas, kalo mau  harus bayar langsung.
Karena udah capek, ya sudahlah kita ambil kamar disitu, udah agak curiga sebenarnya ketika kita harus melewati deretan mesin ding-dong di lorong dekat tangga.

Nah… bener khan …. pas masuk, kamarnya sempit dan tidak ada fasilitas lain selain tempat tidur, meja kecil dan wastafel, toilet juga musti barengan di lorong….. Jadi inget film perang jaman dulu …. Ini sich barak militer Perang Dunia 1….. Parah 😦
Yaudah lah apa daya, cuma buat tidur aja it’s ok lah.

Saat kita masuk kamar, di bar lantai dasar musiknya masih rileks, semacam Cafe Del Mar lah, e ….. tiba-tiba jam 12 malam berganti house music “ajeb-ajeb”  yang kenceng banget.
Saking kencengnya, sampai kedengeran dari kamar kita ….. duh  …. alamat ga bisa tidur nich. Akhirnya bisa tidur setelah kuping disumpal kapas dan ditutup bantal …. 😦

Malamnya Ruud mau ke toilet, krn setengah sadar dia buka piyama kimono di kamar dan keluar lorong trus masuk toilet.
Pintu kamarpun otomatis tertutup dan terkunci, begitu keluar dari toilet, dia baru sadar kalo dia ga bisa masuk kamar, padahal dia cuma pake underwear di lorong.
Kontan dia gedor-gedor pintu kamar, anehnya, aku ga terbangun juga karena memang kuping sudah tertutup.
Ruud-pun kemudian mengendap-endap ke Shower room dan mengambil handuk.
Dengan terbungkus handuk diapun turun ke Bar untuk meminta kunci cadangan.
Ngebayangin orang-orang pasti pada nyengir ngelihat orang aneh di Bar.
Karena kecapean, baru jam 10 siang Ruud bangun, jam 11 baru kita turun untuk breakfast ….. emang dasar apes, ternyata breakfastnya udah habis ….:(

DSC05467

Hari itu kebetulan kita diundang teman untuk menghadiri Annual Harley Davidson Gathering, …… Yeaaa
Kebetulan sahabat kita ini penggemar Harley dan dia memiliki 3 motor yang semuanya telah dimodifikasi super keren.
Salah satunya bahkan memiliki stang sepanjang 2 meter…… alamak
Anehnya dia ga merasa kesulitan untuk mengendalikan motor ini, kayaknya buat mereka the most challenging is the coolest.

Sesampainya di Harley Davidson Headquarters di Amsterdam, sempet melonggo juga karena setidaknya ada lebih dari 500 HD berjajar disana, kebanyakan sudah dimodif dan semuanya super cool.
Disini juga ada museum HD yang menyimpan koleksi HD dari yang terjadul hingga teranyar.
Mereka juga menggelar konser musik heavy metal, yg meskipun not my taste tetapi musti tetep pura2 enjoy  & ikutan jejingkrakan ….. Hehehe …. Let’s Rock ….. 🙂
Saking asiknya sampai sorepun tak terasa.

Malamnya kitapun tinggal di hotel yg direkomendasikan teman, everything is good & tanpa insiden konyol yang bisa diceritakan….. 🙂

Keesokan harinya kita sightseeing di Amsterdam, visiting Arena, cari merchandise Ajax, lihat2 kompleks pertokoan dan tak lupa Red Light District….. Nit ……. Nit …….. Niiittttt….. Censored XXX

Malamnya kita diundang teman untuk dinner di Palazzo Circus, dari namanya pasti sudah bisa ditebak….. 🙂
Yups, ini memang sebuah fine dinning restaurant yang berpadu dengan world class theatre, kabaret dan pertunjukan Circus, disetting di dalam tenda raksasa.
Para chefs disini juga sangat terkenal dan merupakan chef-chef terbaik di Amsterdam ……. meskipun ga ada satupun yang aku kenal dan sejujurnya berharap bahwa chef Juna-lah yang masak malam itu…..hihihi… 🙂
Tidak  seperti kebanyakan restaurant yang bisa langsung datang, di sini setiap pengunjung harus membuat reservasi terlebih dahulu, busana juga harus rapi,  … Honestly …. I feel so lucky….. 🙂

Image(488)

Begitu datang kami langsung di sambut dan di tunjukkan ke meja yg sudah dipesan, beruntung sekali karena meja kami berada di bagian depan, dekat main stage.
Begitu duduk, sempet bingung juga karena didepanku sudah berjajar 3 buah garpu, 3 buah pisau dan 2 buah sendok, 2 buah gelas, tentunya selain placemate dan napkin, tapi aneh karena ga ada daftar menu-nya.
Akupun berbisik “Ruud, where’s the menu”, memahami kekhawatiranku, Istri sahabat Ruud yang kebetulan duduk disebelahku memegang tanganku lembut dan berkata “Don’t worry Ferdy, I already ordered, we don’t eat pork to”, duh leganya.
Ternyata makananpun musti order online sebelumnya jadi mereka bisa belanja sesuai order, ga kebuang dan makanan selalu fresh, bener2 efektif dan efisien …. 🙂
Karena kebingunganku belum berakhir, aku bertanya lagi “And why do they put so much fork and knife here?”, sambil tersenyum diapun menjelaskan bahwa pasangan yang terdalam untuk salad kemudian appetizer, sup, main course dan desert, oooo …. baru ngeh ….. ribet juga ya jadi aristokrat …. makan aja banyak aturan …… Hihihi ….. 🙂

Acarapun dimulai, setidaknya terdapat 4 minor stage selain main stage, 3 di setiap sisi dinding dan 1 ditengah. Namun para entertainer tidak hanya terpaku  bermain di atas stage, mereka juga melakukan close up show mengelilingi meja audience dan melibatkan beberapa audience untuk membantu peran mereka.
Pertunjukan yang luar biasa, kita dibuat seolah menjadi bagian dari pertunjukan, beberapa waiter juga menyajikan makanan dan minuman dengan mengendarai sepeda roda satu, ….. Benar-benar unik.

Terkadang ngeri juga karena mereka bermain trapeze tali diatas meja kita, membuat formasi dan berputar seperti gangsing dengan jarak yang sangat dekat dgn kita, menyemburkan api di sekitar kita, dll.
Pemeran utamanya adalah seorang illusionis yang berperan sebagai count drakula ….. Kadang2 bikin kaget karena tiba2 muncul dihadapan kita.
Special effect dan sound effect-nya juga super mantep ….. Menggelegar  dan kadang bikin jantungan …. 🙂
Untung masih hamil muda, jadi ga brojol ni jabang bayi ….hihihi
Tapi ya gitu dech, seenak apapun makanannya ga bisa enjoy, karena aku terus muter2 ngikutin pertunjukannya dan jalan kemana2 karena terlalu eager mau bikin foto …… Untung dulu belom ada fesbuk, jadi belum musim narsis …. Hihihi

Ternyata ada yang mengamati tingkahku, taunya pas udah bubaran ada yang nanya “where are you come from miss” ……
Omg ….. Karena tengsin, kujawab aja “You guess?”
e… Dia jawab “I think South America, because you are so cheerfull” (pasti maksudnya jelalatan bin pecicilan dech) …… Hihihi
daripada malu-maluin orang seindonesia ku jawab aja “Yea, you are right ….. Bye” (menghindari percakapan lebih lanjut)

Keesokan harinya kita mengunjungi  Paman Ruud yang lain lagi di Amstelfort untuk bersilaturahmi dan bernostalgia. Setelah seharian disini, kamipun kembali ke Arnhem. Setelah capek touring, kita memutuskan untuk beristirahat beberapa hari.

Bersambung ………

This entry was posted in Diary Ngocol Istri Bule. Bookmark the permalink.

30 Responses to Diary Ngocol Istri Bule (My Hunnymun)

  1. salut mak..di negeri orang masih bisa menjaga salat…salam kenal…

  2. haya says:

    Seru ceritanya mbak….ditunggu lanjutan kisahnya 🙂

  3. lovelyristin says:

    Salam kenal mbak… Aku ikut seru baca postingannya nih.. Ikutan nge follow blog kerennya ya hehe.. Mampir2 ya ke gubug-ku di http://lovelyristin.wordpress.com. Makasih

  4. Hahaha…
    Aseli ngakak abis mak baca kisahnya.
    Seru banget….pengen bisa ke Belanda. foto di tengah taman bunga tulip. xixi
    Pengen juga ngerasain jetlag #lho? 😀

  5. suka..suka banget ceritanya, lucu sesuai judulnya diary ngocol, suka banget, buka dari part 1 ah….lanjut baca

  6. citramanica says:

    Jadi inget pas ke Amsterdam dulu.. Iya ya, naik gethek di kanal-kanal gitu seru kali? Haha…

  7. Helda says:

    Salam kenal Mbak :), kirain Ferdy itu nama suaminya Mbak, hehe. Tapi ceritanya seru

  8. Salam kenal mak. Seru banget ceritanya 🙂

  9. nita says:

    masih seru…ditunggu cerita lanjutannya 🙂

  10. enci harmoni says:

    mantap nech blognya….ceritanya keren, baru 1 judul nech yang di baca… but seru banget… ntar ta baca semua….

  11. Emak Gaoel says:

    salam kenal mak..
    wuah, seru baca pengalamannya….kapan2 pengen jenguk ah ke sana…. #gaya :)))

  12. salam kenal maaak …dan thanks for sharing the stories…seruu ya…jadi kangen belanda :D>..

  13. istiq says:

    wah jadi pingin ke belndaaa nih maaakkkk

  14. Salam kenal Mba, ijin follow dan link blognya ya…

  15. Ria Fariana says:

    ikut menikmati tulisannya yg renyah. cuma untuk satu judul, isinya terlalu panjang. akan jauh lebih nyaman bila satu judul itu bisa dibagi dalam beberapa poin, lebih fokus dan gak bikin capek mata. hehe…cuma masukan aja, mbak. dibikin novel keren tuh kisahnya 😉

Leave a comment